Jumat, 11 Oktober 2013

tulisan softskill ( resensi )



Nama : widiawati
Npm : 27211383
Kelas : 3eb23

TULISAN  BAHASA INDONESIA 2 (SOFTSKILL)
A.     Pengertian Resensi

Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak. Yang akan kita bahas pada buku ini adalah resensi buku. Resensi buku adalah ulasan sebuah buku yang di dalamnya terdapat data-data buku, sinopsis buku, bahasan buku, atau kritikan terhadap buku.

Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku. Tindakan meresensi dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku. Dengan pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas.

Ada yang berpendapat bahwa minimal ada tiga jenis resensi buku.

1. Informatif, maksudnya, isi dari resensi hanya secara singkat dan umum dalam menyampaikan keseluruhan isi buku.
2. Deskriptif, maksudnya, ulasan bersifat detail pada tiap bagian/bab.
3. Kritis, maksudnya, resensi berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku.

Namun, ketiga jenis resensi di atas tidak baku. Bisa jadi resensi jenis informatif namun memuat analisa deskripsi dan kritis. Alhasil, ketiganya bisa diterapkan bersamaan.


B. Unsur-unsur Resensi

Daniel Samad (1997: 7-8) menyebutkan unsur-unsur resensi adalah sebagai berikut:

1. Membuat judul resensi

Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti tulisan, tidakharus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resensi selesai. Yang perlu diingat, judul resensi selaras dengan keseluruhan isi resensi.

2. Menyusun data buku

Data buku biasanya disusun sebagai berikut:

a. judul buku (Apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan. Kalau demikian, tuliskan judul aslinya.);

b. pengarang (Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang tertera pada buku.);

c. penerbit;

d. tahun terbit beserta cetakannya (cetakan ke berapa);

e. tebal buku;

f. harga buku (jika diperlukan).

3. Membuat pembukaan

Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini:

a. memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa saja yang diperoleh;

b. membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun oleh pengarang lain;

c. memaparkan kekhasan atau sosok pengarang;

d. memaparkan keunikan buku;

e. merumuskan tema buku;

f. mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku;

g. mengungkapkan kesan terhadap buku;

h. memperkenalkan penerbit;

i. mengajukan pertanyaan;

j. membuka dialog.

4. Tubuh atau isi pernyataan resensi buku

Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah ini:

a. sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis;

b. ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya;

c. keunggulan buku;

d. kelemahan buku;

e. rumusan kerangka buku;

f. tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit);

g. adanya kesalahan cetak.

5. Penutup resensi buku

Bagian penutup, biasnya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa.


Sumber :










penalaran deduktif (tugas softskill)



Nama : widiawati
Npm : 27211383
Kelas : 3eb23

TUGAS  BAHASA INDONESIA 2 (SOFTSKILL)
1.       Penalaran deduktif
      Pada dasarnya penalaran adalah suatu sistem atau proses berpikir manusia yang menggunakan keterkaitan dan hubungan antara fakta-fakta untuk memperoleh suatu kesimnpulan yang logis dan masuk akal.Penalaran dibagi menjadi dua yaitu penalaran induktif dan deduktif.
   Penalaran deduktif merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan.
Dalam penalaran deduktif terdapat 2 cara atau metode dalam menarik kesimpulan yaitu :
Menarik simpulan secara langsung
penarikan secara langsung ditarik dari satu premis
contoh kalimat :

-semua ikan bernafas melalui insang. (premis)
-semua yang bernafas melalui insang adalah ikan .(simpulan)
Menarik simpulan secara tidak langsung
Penarikan ini ditarik dari dua premis. Premis pertama adalah premis yang bersifat umum,sedangkan yang kedua adalah bersifat khusus.
- Premis umum : premis mayor ( My )
- Premis khusus : premis minor ( Mn )
- Premis simpulan : premis kesimpul

Sedangkan penarikan kesimpulan secara tidak langsung terdapat 4 macam yaitu :
1. Silogisme
A. Silogisme kategorial
Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor
Contoh kalimat :
1.Para politisi jujur maka negara akan maju.
negara maju maka rakyat akan senang.
Jadi, Negara maju maka rakyat akan senang.

2.Laki-laki adalah seorang binaragawan.
Fajar adalah mengikuti fitnes.
Jadi, Fajar adalah seorang binaragawan.

B. Silogisme Hipotesis
Silogisme hipotetis adalah silogisme yang memiliki premis mayor berupa proposisi hipotetis (jika), sementara premis minor dan kesimpulannya berupa proposisi kategoris.
contoh kalimat :
1.Jika Kertas dibakar pasti menjadi abu.
Kertas dibakar.
jadi Kertas menjadi abu.

2.Jika air dimasak pasti mendidih.
air dimasak.
jadi air mendidih.

C. Silogisme Alternatif
contoh kalimat :
1.Sepeda adalah kendaraan tidak bermotor atau seperti mobil.
Sepeda adalah kendaraan.
jadi sepeda bukan kendaraan bermotor seperti mobil.

2. Matahari adalah Tata Surya atau Bintang.
Matahari adalah Tata Surya.
Jadi matahari bukan Bintang.
2.       Entimen
Entimen, adalah silogisme yang dipersingkat. Dimana tidak banyak yang menggunakan bentuk silogisme yang lengkap dalam kehidupan sehari-hari.
      contoh kalimat:
   Kenzo tidak mau sekolah, karena ia sedang sakit.
              Penjelasan:
             C = kenzo
             B = tidak mau sekolah
             A = karena sedang sakit
             jadi,  C = B, karena C = A
3.      Salah nalar
    Ada dua kata yaitu Salah dan Nalar. Salah bisa berarti keliru atau tidak benar dan Nalar adalah suatu gagasan atau proses berpikir manusia untuk menghubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan. Jadi jika kedua kata ini disambung, maka Salah nalar (reasioning atau logical fallacy) dapat diartikan sebagai gagasan, perkiraan, kepercayaan, atau kesimpulan yang keliru.
contoh kalimat :
Untuk Mahasiswa, Matematika merupakan mata kuliah yang terpenting. Tanpa menguasai Matematika mahasiswa tidak mungkin menguasai mata kuliah lain, akuntansi misalnya, dengan baik. Pernyataan tersebut tidak tepat. Matematika bukanlah tolok ukur mahasiswa bisa menguasai mata kuliah lain atau tidak
4.      Deduksi salah
      kesimpulan yang salah dalam silogisme yang salah satu premisnya tidak memenuhi syarat.         Kesimpulan yang salahakan mengarahkan seseorang untuk mengumpulkan fakta yang salah. Akibatnya tulisan yang disusun pasti salah pula. Misalnya: Pengiriman manusia ke bulan hanya penghamburan. ( Premisnya: Semua eksperimen ke angkasa luar hanya penghamburan).
contoh kalimat :
Kalau Listrik masuk desa, rakyat di daerah itu menjadi cerdas
Semua gelas akan pecah bila dipukul dengan batu

Sumber :