Nama : widiawati
Npm : 27211383
Kelas : 3eb23
TUGAS BAHASA INDONESIA 2 (SOFTSKILL)
1.
Penalaran deduktif
Pada dasarnya penalaran adalah suatu sistem atau
proses berpikir manusia yang menggunakan keterkaitan dan hubungan antara
fakta-fakta untuk memperoleh suatu kesimnpulan yang logis dan masuk
akal.Penalaran dibagi menjadi dua yaitu penalaran induktif dan deduktif.
Penalaran deduktif merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan.
Penalaran deduktif merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan.
Dalam penalaran deduktif terdapat 2 cara atau
metode dalam menarik kesimpulan yaitu :
Menarik simpulan secara langsung
penarikan secara langsung ditarik dari satu premis
contoh kalimat :
-semua ikan bernafas melalui insang. (premis)
-semua yang bernafas melalui insang adalah ikan .(simpulan)
penarikan secara langsung ditarik dari satu premis
contoh kalimat :
-semua ikan bernafas melalui insang. (premis)
-semua yang bernafas melalui insang adalah ikan .(simpulan)
Menarik simpulan secara tidak langsung
Penarikan ini ditarik dari dua premis. Premis pertama adalah premis yang bersifat umum,sedangkan yang kedua adalah bersifat khusus.
- Premis umum : premis mayor ( My )
- Premis khusus : premis minor ( Mn )
- Premis simpulan : premis kesimpul
Sedangkan penarikan kesimpulan secara tidak langsung terdapat 4 macam yaitu :
1. Silogisme
A. Silogisme kategorial
Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor
Contoh kalimat :
1.Para politisi jujur maka negara akan maju.
negara maju maka rakyat akan senang.
Jadi, Negara maju maka rakyat akan senang.
2.Laki-laki adalah seorang binaragawan.
Fajar adalah mengikuti fitnes.
Jadi, Fajar adalah seorang binaragawan.
B. Silogisme Hipotesis
Silogisme hipotetis adalah silogisme yang memiliki premis mayor berupa proposisi hipotetis (jika), sementara premis minor dan kesimpulannya berupa proposisi kategoris.
contoh kalimat :
1.Jika Kertas dibakar pasti menjadi abu.
Kertas dibakar.
jadi Kertas menjadi abu.
2.Jika air dimasak pasti mendidih.
air dimasak.
jadi air mendidih.
C. Silogisme Alternatif
contoh kalimat :
1.Sepeda adalah kendaraan tidak bermotor atau seperti mobil.
Sepeda adalah kendaraan.
jadi sepeda bukan kendaraan bermotor seperti mobil.
2. Matahari adalah Tata Surya atau Bintang.
Matahari adalah Tata Surya.
Jadi matahari bukan Bintang.
Penarikan ini ditarik dari dua premis. Premis pertama adalah premis yang bersifat umum,sedangkan yang kedua adalah bersifat khusus.
- Premis umum : premis mayor ( My )
- Premis khusus : premis minor ( Mn )
- Premis simpulan : premis kesimpul
Sedangkan penarikan kesimpulan secara tidak langsung terdapat 4 macam yaitu :
1. Silogisme
A. Silogisme kategorial
Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor
Contoh kalimat :
1.Para politisi jujur maka negara akan maju.
negara maju maka rakyat akan senang.
Jadi, Negara maju maka rakyat akan senang.
2.Laki-laki adalah seorang binaragawan.
Fajar adalah mengikuti fitnes.
Jadi, Fajar adalah seorang binaragawan.
B. Silogisme Hipotesis
Silogisme hipotetis adalah silogisme yang memiliki premis mayor berupa proposisi hipotetis (jika), sementara premis minor dan kesimpulannya berupa proposisi kategoris.
contoh kalimat :
1.Jika Kertas dibakar pasti menjadi abu.
Kertas dibakar.
jadi Kertas menjadi abu.
2.Jika air dimasak pasti mendidih.
air dimasak.
jadi air mendidih.
C. Silogisme Alternatif
contoh kalimat :
1.Sepeda adalah kendaraan tidak bermotor atau seperti mobil.
Sepeda adalah kendaraan.
jadi sepeda bukan kendaraan bermotor seperti mobil.
2. Matahari adalah Tata Surya atau Bintang.
Matahari adalah Tata Surya.
Jadi matahari bukan Bintang.
2.
Entimen
Entimen, adalah silogisme yang dipersingkat. Dimana tidak banyak yang menggunakan bentuk silogisme yang lengkap dalam kehidupan sehari-hari.
contoh kalimat:
Entimen, adalah silogisme yang dipersingkat. Dimana tidak banyak yang menggunakan bentuk silogisme yang lengkap dalam kehidupan sehari-hari.
contoh kalimat:
Kenzo tidak mau sekolah, karena ia sedang
sakit.
Penjelasan:
C = kenzo
B = tidak mau sekolah
A = karena sedang sakit
jadi, C = B, karena C = A
Penjelasan:
C = kenzo
B = tidak mau sekolah
A = karena sedang sakit
jadi, C = B, karena C = A
3.
Salah nalar
Ada dua kata yaitu Salah dan Nalar. Salah bisa berarti keliru atau tidak benar dan Nalar adalah suatu gagasan atau proses berpikir manusia untuk menghubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan. Jadi jika kedua kata ini disambung, maka Salah nalar (reasioning atau logical fallacy) dapat diartikan sebagai gagasan, perkiraan, kepercayaan, atau kesimpulan yang keliru.
contoh kalimat :
Untuk Mahasiswa, Matematika merupakan mata kuliah yang terpenting. Tanpa menguasai Matematika mahasiswa tidak mungkin menguasai mata kuliah lain, akuntansi misalnya, dengan baik. Pernyataan tersebut tidak tepat. Matematika bukanlah tolok ukur mahasiswa bisa menguasai mata kuliah lain atau tidak
Ada dua kata yaitu Salah dan Nalar. Salah bisa berarti keliru atau tidak benar dan Nalar adalah suatu gagasan atau proses berpikir manusia untuk menghubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan. Jadi jika kedua kata ini disambung, maka Salah nalar (reasioning atau logical fallacy) dapat diartikan sebagai gagasan, perkiraan, kepercayaan, atau kesimpulan yang keliru.
contoh kalimat :
Untuk Mahasiswa, Matematika merupakan mata kuliah yang terpenting. Tanpa menguasai Matematika mahasiswa tidak mungkin menguasai mata kuliah lain, akuntansi misalnya, dengan baik. Pernyataan tersebut tidak tepat. Matematika bukanlah tolok ukur mahasiswa bisa menguasai mata kuliah lain atau tidak
4.
Deduksi salah
kesimpulan yang salah dalam silogisme yang
salah satu premisnya tidak memenuhi syarat. Kesimpulan
yang salahakan mengarahkan seseorang untuk mengumpulkan fakta yang salah.
Akibatnya tulisan yang disusun pasti salah pula. Misalnya: Pengiriman
manusia ke bulan hanya penghamburan. ( Premisnya: Semua eksperimen ke
angkasa luar hanya penghamburan).
contoh kalimat :
contoh kalimat :
Kalau Listrik masuk desa, rakyat di daerah itu menjadi
cerdas
Semua gelas akan pecah bila dipukul dengan batu
Semua gelas akan pecah bila dipukul dengan batu
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar