Nama : widiawati
Npm : 27211383
Kelas : 3EB23
Pengertian Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah
proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang
berlaku umum berdasarkan fakta – fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut
Induksi. Penalaran induktif tekait dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu
memisahkan antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum
teruji secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat
sentara. Penalaran induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu
penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum.
Contoh penalaran induktif :
Harimau
berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Babi berdaun telinga
berkembang biak dengan melahirkan. Ikan paus berdaun telinga berkembang biak
dengan melahirkan.
Kesimpulan : semua hewan yang berdaun
telinga berkembang biak dengan melahirkan.
2. Macam –
Macam Penalaran Induktif
Ada
3 jenis penalaran induktif :
a. Generalisasi
Penalaran generalisasi dimulai dengan
peristiwa – peristiwa khusus untuk untuk mengambil kesimpulan umum.
Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian
besar gejala yang diminati generalisasi mencakup ciri – ciri esensial, bukan
rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta,
contoh, data statistik, dan lain-lain. Proses penalaran ini bertolak dari
sejumlah fenomena individual (khusus) menuju kesimpulan umum yang mengikat umum
menuju kesimpulan umum yang mengikat umum yang mengikat seluruh fenomena
sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki.
Contoh generalisasi :
Pemakaian bahasa Indonesia deseluruh daerah
diindonesia dewasa ini belum dapat dikata seragam. Perbedaan dalam struktur
kalimat, lagu kalimat, ucapan terlihan dengan mudah. Pemakaian bahasa Indonesia
sebagai bahasa pergaulan sering dikalahkan oleh bahasa daerah. Diungkapkan
persurat kabaran, radio, dan TV pemakaian bahasa indonesia belum lagi dapat
dikatakan sudah terjaga baik. Para pemuka kita pun pada umumnya juga belum
memperlihatkan penggunaan bahasa Indonesia yang terjaga baik. Fakta – fakta
diatas menunjukan bahwa pengajaran bahasa Indonesia perlu ditingkatkan.
Macam – macam generalisasi :
· Generalisasi
sempurna
Adalah
generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penimpulan diselidiki.
Generalisasi macam ini memberikan kesimpilan amat kuat dan tidak dapat
diserang. Tetapi tetap saja yang belum diselidiki.
· Generalisasi
tidak sempurana
Adalah
generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang
berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
Penalaran generalisasi bertolak dari satu
atau sejumlah fakta (fenomena atau peristiwa) khusus yang mempunyai kemiripan
untuk membuat sebuah kesimpulan. Sejumlah peristiwa khusus dibuat dalam bentuk
kalimat, kemudian pada akhir paragraf diakhiri dengan kalimat yang berisi
generalisasi dari peristiwa. Peristiwa khusus yang disebutkan pada bagian awal.
b. Analogi
Adalah membandingkan dua hal yang banyak
persamaanya. Kesimpulan yang diambil dengan jalan analogi, yakni kesimpulan
dari pendapat khusus dari beberapa pendapat khusus yang lain, dengan cara
membandingkan situasi yang satu dengan yang sebelumnya.
Dalam berfikir Analogis, kita meletakan
suatu hubungan baru berdasarkan hubungan-hubungan baru itu. Dan kita juga dapat
menarik kesimpulan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi, ada
persamaan pula dalam bidang yang lain. Pada pembentukan kesimpulan dengan jalan
analogi, jalan pikiran kita didasarkan atas persamaan suatu keadaan yang khusus
lainnya. Karena pada dasarnya hanya membandingkan persamaan – persamaan
dankemudian dicari hubungannya. Maka sering kesimpulan yang diambil tidak
logis.
Dari penjabaran diatas, dapat dikatakan
bahwa penalaran analogi adalah proses penyimpulan berdasarkan fakta atau
kesamaan data. Analogi juga dapat dikatakan sebagai proses membandingkana dari
dua hal yang berlainan berdasarkan kesamaannya kemudian berdasarkan kesamaannya
itu ditarik suatu kesimpulan.
Contoh Analogi:
Kita banyak tertarik dengan planel mars,
karena banyak persamaannya dengan bumi kita. Mars dan Bumi menjadi anggota tata
surya yang sama. Mars mempunyai atsmosfir seperti bumi. Temperaturnya hampir
sama dengan bumi. Unsur air dan oksigennya juga ada. Caranya mengelilingi
matahari menyebabkan pula timbulanya musim seperti bumi. Jika bumi ada mahluk.
Tidaklah mungkin ada mahluk hidup diplanet Mars.
· Hubungan
akibat sebab
Hubungan akibat sebab merupakan suatu proses
berfikir dengan bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai akibat,
kemudian bergerak menuju sebab-sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat
tadi.
Contoh :
Masalah pengangguran merupakan masalah
serius yang harus diselesaikan pemerintah, seperti beberapa waktu lalu
diberitakan dimedia cetak dan ibu kota, bagaimana ribuan pencari kerja hars
berdesakan bahkankan pingsan untuk mendapatkan pekerjaan. Menurut laporan media
cetak hal ini terjadi karena dalam waktu dekat ini banyak perusahaan menufaktor
yang akan tutup. Sehingga harus melakukan PHK. Selain itu minimnya kahlian atau
rendahnya kualitas SDM menjadi faktor penyebab banyaknya pengangguran
diibukota.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar